Rabu, 04 November 2015

sumber daya alam papua

Tugas geologi indonesia

SUMBER DAYA GEOLOGI PULAU PAPUA




Oleh :
Kelompok V

Wa Ode Ila T
Firga Nabila Lige
Ahmad Husain
Usni Rahmawati
Ismin


Dosen Pembimbing :
Intan Noviantari Manyoe, S.si, M.T

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI
JURUSAN ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
GORONTALO
2015





a.      Emas

Emas

Proses terbentuknya emas
Mulai dari Miosen Tengah bagian tepi utara Lempeng Australia di New Guinea sangat dipengerahui oleh karakteristik penunjaman dari Lempeng Solomon. Pelelehan sebagian ini mengakibatkan pembentukan Busur Maramuni dan Moon-Utawa yang diperkirakan berusia 18 – 7 Juta Tahun. Busur Vulkanik Moon ini merupakan tempat terjadinya prospek emas sulfida ephitermal dan logam dasar seperti di daerah Apha dan Unigolf, sedangkan Maramuni di utara, Lempeng Samudera Solomon menunjam terus di bawah Busur Melanesia mengakibatkan adanya penciutan ukuran selama Miosen Akhir.


Keterdapatan emas di Papua
Daerah yang terdapat emas di papua adalah mimika.

Kegunaa
1)      Untuk perhiasan
2)      Cincin
3)      Kalung
4)      Anting
5)      Gelang
6)      juga bisa buat medali

TEMBAGA Dan PERAK

Perak


 Tembaga

Proses terbentuknya tembaga
Fase kedua magmatisme berupa diorit berkomposisi alkalin terlokalisir dalam Kelompok Kembelangan pada sisi Selatan Patahan Orogenesa Melanesia Derewo yang berumur Miosen Akhir sampai Miosen Awal. Magmatisme termuda dan terpenting berupa instrusi dioritik sampai monzonitik yang dikontrol oleh suatu patahan yang aktif mulai Pliosen Tengah sampai kini. Batuan-Batuan intrusi tersebut menerobos hingga mencapai Kelompok Batugamping New Guinea, dimana endapan porphiri Cu-Au dapat terbentuk seperti Tembagapura dan OK Tedi di Papua Nugini.
Tumbukan Kraton Australia dengan Lempeng Pasifik yang terus berlangsung hingga sekarang menyebabkan deformasi batuan dalam cekungan molase tersebut. Batuan terobosan di Tembagapura berumur 3 juta tahun (McMahon, 1990, data tidak dipublikasikan), sedangkan batuan terbosan OK Tedi berumur Pliosen akhir pada kisaran 2,6 sampai 1,1 juta tahun. Hasil Penelitian yang dilakukan oleh Nabire Bhakti Mining terhadap 5 contoh batuan intrusi di Distrik Komopa menghasilkan umur antara 2,9 juta tahun sampai 3,9 juta tahun. Selama Pliosen (7 atau 1 juta tahun yang lalu) Jalur lipatan papua dipengaruhi oleh tipe magma I suatu tipe magma yang kaya akan komposisi potasium kalk alkali yang menjadi sumber mineralisasi Cu-Au yang bernilai ekonomi di Ersberg dan Ok Tedi. Selama pliosen (3,5 - 2,5 JTL) intrusi pada zona tektonik dispersi di kepala burung terjadi pada bagian pemekaran sepanjang batas graben. Batas graben ini terbentuk sebagai respon dari peningkatan beban tektonik di bagian tepi utara lempeng Australia yang diakibatkan oleh adanya pelenturan dan pengangkatan dari bagian depan cekungan sedimen yang menutupi landasan dari Blok Kemum. Menurut Smith (1990), Sebagai akibat benturan lempeng Australia dan Pasifik adalah terjadinya penerobosan batuan beku dengan komposisi sedang kedalam batuan sedimen diatasnya yang sebelumnya telah mengalami patahan dan perlipatan.
Hasil penerobosan itu selanjutnya mengubah batuan sedimen dan mineralisasi dengan tembaga yang berasosiasi dengan emas dan perak. Tempat tempat konsentrasi cebakan logam yang berkadar tinggi diperkiraakan terdapat pada lajur Pegunungan Tengah Papua mulai dari komplek Tembagapura (Erstberg, Grasberg , DOM, Mata Kucing, dll), Setakwa, Mamoa, Wabu, Komopa Dawagu, Mogo Mogo Obano, Katehawa, Haiura, Kemabu, Magoda, Degedai, Gokodimi, Selatan Dabera, Tiom, Soba-Tagma, Kupai, Etna Paririm Ilaga. Sementara di daerah Kepala Burung terdapat di Aisijur dan Kali Sute. Sementara itu dengan adanya busur kepulauan gunungapi (Awewa Volkanik Group) yang terdiri dari Waigeo Island (F.Rumai) Batanta Islamd (F.Batanta), Utara Kepala Burung (Mandi & Arfak Volc), Yapen Island (Yapen Volc), Wayland Overhrust (Topo Volc), Memungkinkan terdapatnya logam, emas dalam bentuk nugget.

Keterdapatan tembaga di Papua
Penambangan tembaga terdapat di daerah Irian Jaya (Tembagapura).
Kegunaa Tembaga
1)      Kabel
2)      industri konstruksi
3)      pesawat terbang
4)      Kapal laut
5)      Mesin2 pertanian
Kegunaan Perak
1)      Sebagai perhiasan selain emas
2)      Sebagai Investasi
3)      Sebagai ornament dan hiasan
4)      Sebagai peralatan makan
5)      Sebagai penghantar listrik, pengganti kawat tembaga
6)      Sebagai Mata busi
7)      Sebagai bahan baku pembuatan medali
8)      Bahan baku pembuatan uang koin
9)      Antimikroba dan dapat mencegah infeksi dan iritasi
 MINYAK BUMI
Minyak Bumi
Proses Terbentuknya
Cekungan Pra-Tersier ini telah terbukti pada beberapa tempat sebagai cekungan dengan potensi minyak dan gas bumi yang sangat besar (Gambar 1). Sebagai contoh, pada Lapangan Tangguh ditemukan cadangan gas sebesar 19 TCFG (IHS, 2008 dalam Satyana, 2013) pada Formasi Roabiba yang berumur Jura Tengah, pada lapangan Abadi ditemukan cadangan gas sebesar 14 TCFG (IHS, 2008 dalam Satyana, 2013), pada Cekungan Bonaparte ditemukan cadangan minyak dan gas pada Formasi Plover yang berumur Jura Tengah, dan pada Papua New Guinea ditemukan cadangan minyak dan gas pada Formasi Toro yang berumur Jura Tengah. Jika ditarik kesamaan umur, formasi batuan yang mengandung minyak dan gas bumi pada Kawasan Timur Indonesia, khususnya Pulau Papua dan Australia Bagian Utara terdapat pada batuan yang berumur Jura Tengah. Hal ini membangkitkan harapan adanya cadangan minyak dan gas bumi yang besar di Timur Indonesia.

Keterdapatan minyak bumi di Papua
1)      Babo, Irian Jaya Barat. Propinsi dengan luas daerah terbesar di Indonesia mempunyai luas daerah 410.660 km2. di Irian Jaya Barat menghasilkan sebanyak 14.811 barrel per hari. Dengan rincian 6568 barrel kondensat + 8243 barrel minyak mentah. Pertambangan perminyakan di Irian Jaya bagian Barat dikelola oleh Pertamina, Petrochina dan British Petroleum. ketiga perusahaan ini mengelola Blok Tangguh, Salawati dan Kepala burung.
2)      Papua – Sorong
3)      Klamano

Kegunaan:
  1. Gas Elpiji – Gas elpiji adalah produk turunan minyak bumi yang diperoleh dari destilasi uap pada suhu kurang dari -40 derajat celcius. Nama elpiji sebetulnya merupaka singkatan dari LPG atau liquified petroleum gas yang berarti gas minyak bumi yang dicairkan.
  2. Bensin - Bensin adalah produk turunan minyak bumi yang diperoleh dari destilasi uap pada suhu antara -1 sampai 180 derajat celcius.
  3. Pelumas - Pelumas adalah produk turunan minyak bumi yang diperoleh dari destilasi uap minyak bumi pada suhu antara 105 – 135 derajat celcius..
  4. AVTUR – AVTUR adalah produk turunan minyak bumi yang diperoleh dari destilasi uap minyak bumi pada suhu antara 150 – 205 derajat celcius.
  5. Minyak Tanah - Minyak tanah adalah produk turunan minyak bumi yang diperoleh dari destilasi uap minyak bumi pada suhu antara 205 - 260 derajat celcius
  6. Solar – Solar adalah produk turunan minyak bumi yang diperoleh dari destilasi uap minyak bumi pada suhu antara 260 – 315 derajat celcius.
  7. Aspal – Aspal adalah kerak terbawah dari hasil pemanasan minyak bumi.


Referensi


sumber daya alam maluku

Tugas geologi indonesia

SUMBER DAYA GEOLOGI PULAU MALUKU





Oleh :
Kelompok V

Wa Ode Ila T
Firga Nabila Lige
Ahmad Husain
Usni Rahmawati
Ismin


Dosen Pembimbing :
Intan Noviantari Manyoe, S.si, M.T

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI
JURUSAN ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
GORONTALO
2015




a.      Nikel, Kobal
Gambar Nikel 
Proses terbentuknya nikel
Nikel biasanya terbentuk bersama-sama dengan kromit dan platina dalam batuan ultrabasa seperti peridotit, baik termetamorfkan ataupun tidak. Terdapat dua jenis endapan nikel yang bersifat komersil, yaitu: sebagai hasil konsentrasi residual silika dan pada proses pelapukan batuan beku ultrabasa serta sebagai endapan nikel-tembaga sulfida, yang biasanya berasosiasi dengan pirit, pirotit, dan kalkopirit.

Keterdapatan nikel dan kobal di Maluku
Potensi nikel yang sudah diketahui kurang lebih 220.000.000 ton, tersebar di beberapa lokasi yaitu Tanjung Buli, Pulau Gee, Pulau Pakal, Pulau Gebe, Pulau Obi dan Teluk Weda. Di antara lokasi tersebut yang sudah ditambang adalah Pulau Gebe dan Pulau Gag. Yang siap tambang adalah Tanjung Buli, Pulau Gee dan Pulau PakaI.
Daerah lain yang mempunyai indikasi endapan nikel yang belum diketahui potensinya adalah Dodaga, Romonli, Gunung GunduL, Marnopo, Manitinting yang semuanya terdapat di Halmahera. Nilai tambah dari endapan laterit nikel ini adalah mengandung logam kobal dengan kadar 0,09-0,11% Co.

Kegunaan
1)      Sebagai bahan campuran dalam pembuatan stainless steel
Berikut ini beberapa benda dan hasil produksi dari stainless steel yang akrab dalam kehidupan kita sehari – hari :
a.       Peralatan makan, seperti sendok, garpu dan sumpit
b.      Pembuatan knalpot motor dan mobil
c.       Rantai jam tangan
d.      Besi – besi pada konstruksi bangunan
e.       Peralatan sanitasi, seperti kran air dan shower.
2)      Campuran pada besi baja
Berikut ini beberapa aplikasi dari besi baja dalam kehidupan sehari – hari
a.       Sebagai pembuatan konstruksi jembatan, jalan laying, dan gedung
b.      Sebagai rel kereta
3)      Pembuatan koin
4)      Aplikasi nikel dalam dunia otomotif dan variasi
5)      Bahan baku pembuatan monel.
6)      Kawat
7)      Melapisi senjata
8)      Menjadi katalis
9)      Plating
10)  Baterai isi ulang

b.      Emas, Perak

Proses terbentuknya emas, perak
Mineralisasi emas dengan logam ikutannya berupa perak merupakan mineralisasi logam mulia tipe epitermal berupa urat yang terdapat pada batuan vulkanik bersifat asam sedang dan vulkaniklastik berumur Plio-Pleistosin. Endapan ini merupakan temuan dari hasil eksplorasi yang dilakukan oleh PT. Nusa Halmahera Minerals Dari studi kelayakan yang dilakukan tahun 1998 diperoleh cadangan sebesar 1.400.000 ton dengan kadar 18 g/t Au. Selain itu ditemukan pula daerah prospek lainnya yaitu di Ruwait dan Togurachi.

Keterdapatan emas, perak di Maluku
Dari beberapa lokasi endapan logam emas dan perak yang paling potensial saat ini terdapat di Gosowong, Halmahera Tengah. Endapan emas yang prospek lainnya di luar Pulau Halmahera terdapat di Pulau Obi.

Kegunaan
Berikut ini adalah manfaat emas dalam kehidupan manusia:
1.      Perhiasan
2.      Kesehatan Gigi
3.      Perlengkapan Pesawat Ruang Angkasa
4.      Produksi Perangkat Elektronik
5.      Bahan Membuat Penghargaan
6.      Emas untuk Investasi
7.      Menjaga Kesehatan
8.      Terapi Kecantikan
Manfaat perak untuk kehidupan manusia.
1.      Perhiasan
2.      Kerajinan
3.      Perak dalam Dunia Medis
4.      Produksi Medali
c.       Tembaga

Proses terbentuknya tembaga
Endapan bahan galian yang prospektif ditemukan di Kaputusan, Sesepa, Obilatu dan Dodaga. Dari keempat daerah tersebut yang sudah diketahui potensinya adalah daerah Kaputusan, yaitu berupa endapan tembaga dengan logam ikutannya emas mempunyai tipe porfiri. Mineralisasi terdapat pada batuan tonalit yang mengintrusi batuan vulkanik-andesitik dengan mineralisasi terkonsentrasi pada ubahan potas. Temuan ini diperoleh hasil kerja sama eksplorasi antara Direktorat Sumber daya Mineral dengan Pemerintah Jerman tahun 1986. Potensi sumber dayanya diperkirakan sebesar 70.000.000 ton dengan kadar 0,3 % Cu.
Hasil eksplorasi yang dilakukan oleh BHP dan PT. Indoniuro Kencana tahun 1977, telah menemukan daerah prospek endapan tembaga di Sesepe dan Obilav. Di Sesepe endapan tembaga hadir sebagai endapan sekunder dalam batuan breksi andesitik. Mineral tembaga berupa malakit, krisokola dan native-Cu. Kandungan terbaik ditemukan dalam paritan sepanjang 174 m dengan rata-rata 0,64% Cu dan 25 m dengan rata-rata 1,51 % Cu.
Endapan tembaga di Obilatu terdapat dalam stock diorit dan tonalit, yang menerobos batuan sedimen dan basal. Beberapa urat kwarsa dan urat halus dijumpai pada batuan diorit dan metasedimen. Diduga mineralisasi berasosiasi dengan tipe skarn, Contoh dengan kadar terbaik diambil dari batu lempung hornfblsik dengan kadar 0,2% Cu, sedangkan pada urat kwarsa kadarnya 0,7% Cu.
Keterdapatan tembaga di Maluku
Di daerah Dodaga endapan tembaga ditemukan dalam batuan breksi gunung api. Mineralisasi berupa kalkopirit, magnetic dan pirit mengisi rekahan dalam batuan breksi gunung api. Indikasi mineralisasi tembaga dijumpal di Lolada, Payahe, Bibinoi, Raroang, Sayoang, Pigaraja dan Morotai Barat.

Kegunaan
1)      Kabel
2)      industri konstruksi
3)      pesawat terbang
4)      Kapal laut
5)      Mesin2 pertanian
d. Kromit

Proses terbentuknya kromit
Endapan kromit merupakan endapan alluvial pantai berupa pasir hitam dan tanah laterit. Endapan ini terbentuk akibat dari proses desintegrasi fragmen dari konglomerat berupa batuan beku ultrabasa (peridotit, harzburgite) yang mengalami pelapukan kemudian tertransportasi oleh media air, baik oleh aliran sungai maupun arus gelombang laut sepanjang pantai sehingga membentuk endapaan alluvial
pantai.
Di alam komposisi mineral kromit sangat bervariasi karena terdapat gangue mineral berupa magnesium dan alumunium, dimana gangue mineral tersebut dapat mengganti unsur besi (Fe) dan Crom (Cr) pada kristal FeO.Cr2O3 yang merupakan rumus kimia dari endapan kromit.
Keterdapatan kromit di Maluku
Kromit primer yang masih merupakan indikasi ditemukan di Tanjung Buli dan Dodaga. Di daerah Tanjung Buli mineral kromit terdapat dalam bentuk nodular pada batuan dunit. Kandungan kromit yang pernah dianalisis adalah 26-50 % Cr.

Kegunaan
Manfaat : Karena kromit adalah mineral dengan sifat fisik logam, maka manfaatnya sangat erat di hubungan perkembangan industri yaitu seperti, rekayasa pesawat  terbang, ruang angkasa, serta untuk kemiliteran. Komponen refaktori, bahan cat, dan  sebagai biji krom utama.
2. SUMBER DAYA ENERGI
a. Batu Bara

Proses terbentuknya batu bara
Menurut World Coal Institute (2009), batubara adalah sisa tumbuhan dari jaman prasejarah yang berubah bentuk yang awalnya berakumulasi di rawa dan lahan gambut. Batubara berasal dari tumbuh-tumbuhan yang mengalami proses pembentukan batubara melalui dua tahap, yaitu tahap biokimia (penggambutan/peatification) dan tahap geokimia (pembatubaraan/coalification).
Keterdapatan batu bara di Maluku
Sejumlah kecil batu bara diketemukan di Pulau Halmahera dan Bacon. Llapisan batu bara di daerah tersebut tipis, mengandung sulfur yang tinggi dan terdapat dalam formasi batuan yang didominasi sedimen marin. Suatu usaha penambangan batu bara pernah dilakukan di Pulau Bacan pada tahun 1854, namun penyebab berhentinya usaha tersebut serta rinciannya tidak pernah dilaporkan. Secara geologis, kecil kemungkinan terdapatnya batu bara yang mempunyai nilai ekonomis.
Kegunaan
Batu bara biasa dimanfaatkan dalam berbagai bidang kehidupan manusia, seperti :
1)      Pembangkit listrik
2)      Industri besi dan baja
3)      Pemanas ruangan
4)      Bahan bakar pembuatan semen
5)      Cetakan pasir (Molding sand)
6)      Pupuk
7)      Pabrik kertas
8)      Industri kimia
9)      Farmasi
b. Minyak dan Gas Bumi

Proses terbentuknya minyak dan gas bumi
Potensi hidrokarbon di Maluku bagian utara diketahui dari kondisi tektonik, dalam hal ini keberadaan cekungan­-cekungan laut dalam, stratigrafi (litologi) dan dijumpainya rembesan-rembesan minyak (oil seep). Terdapat 5 (lima) cekungan laut dalam di Maluku Uara yang memunculkan optimisme adanya kandungan minyak dan gas Bumi.
i. Cekungan Obi Utara dan Cekungan Obi Selatan
Kedua cekungan ini berbentuk memanjang dengan kedalaman lebih dari 1.000 meter, Cekungan Obi Utara berarah utara-selatan, di bagian barat dibatasi oleh patahan-patahan naik dari jalur tumbukan di Laut Maluku. Sedangkan Cekungan Obi Selatan berarah timur-barat dan dibatasi oleh Pulau Obi di bagian barat. Kedua cekungan ini di isi oleh material-material vulkanik dan vulkanik klastik serta kemungkinan batu gamping.
ii. Cekungan Halmahera Utara dan Cekungan Halmahera Selatan
Kedua cekungan ini merupakan cekungan busur belakang yang terbentuk pada Zaman Neogen, yang didasari oleh batuan ofiolit, batuan busur gunung api serta batuan sedimen. Ketebalan lapisan-lapisan sedimen cekungan ini lebih dari 2.000 meter. Benfuk cekungan menyerupai jajaran genjang, sedangkan ukuran Cekungan Halmahera Selatan lebih besar dua kali dari Cekungan Halmahera Uara.
Tipe litologi kedua cekungan tersebut dipengaruhi oleh batuan-batuan ofiolit clan melange yang berasal dari lengan timur Halmahera dan batuan-batuan vulkanik dari lengan barat Halmahera. Data seismik menunjukkan bagian atas kemungkinan tersusun oleh batuan karbonat terumbu paparan Mio-Pliosen dengan fasies yang bervariasi.
iii. Cekungan Halmahera Timur
Cekungan ini terisi oleh batuan-batuan ultrabasa dan batu gamping tersier, batu pasir dan serpih. Data seismik memperllhatkan pula keberadaan batuan karbonat Mio­Pliosen dan batuan klastik berbutir halus berumur Plio-Kuarter. Sedimen-sedimen tersebut dipengaruhi oleh kompresi tektonik yang ditunjukkan oleh struktur antiklin asimetri.

Keterdapatan minyak dan gas bumi di Maluku
Menurut Pertamina tahun 1993, cekungan dan sumber daya gas di Maluku Utara memperlihatkan bahwa perkiraan sumber daya gas di daerah ini yang terdapat pada cekungan-cekungan Obi Utara, Obi Selatan, Halmahera Selatan, Halmahera Utara dan Halmahera Timur adalah kurang dari 3 trilyun kaki kubik (TCF). Sementara menurut IAGI tahun 1985, sumber daya minyak dan gas bumi diperkirakan masing-masing 0,1780 juta barel dan 0,2016 TSCF (Tabel 3).

Kegunaan
  1. Gas Elpiji – Gas elpiji adalah produk turunan minyak bumi yang diperoleh dari destilasi uap pada suhu kurang dari -40 derajat celcius. Nama elpiji sebetulnya merupaka singkatan dari LPG atau liquified petroleum gas yang berarti gas minyak bumi yang dicairkan.
  2. Bensin - Bensin adalah produk turunan minyak bumi yang diperoleh dari destilasi uap pada suhu antara -1 sampai 180 derajat celcius.
  3. Pelumas - Pelumas adalah produk turunan minyak bumi yang diperoleh dari destilasi uap minyak bumi pada suhu antara 105 – 135 derajat celcius..
  4. AVTUR – AVTUR adalah produk turunan minyak bumi yang diperoleh dari destilasi uap minyak bumi pada suhu antara 150 – 205 derajat celcius.
  5. Minyak Tanah - Minyak tanah adalah produk turunan minyak bumi yang diperoleh dari destilasi uap minyak bumi pada suhu antara 205 - 260 derajat celcius
  6. Solar – Solar adalah produk turunan minyak bumi yang diperoleh dari destilasi uap minyak bumi pada suhu antara 260 – 315 derajat celcius.
  7. Aspal – Aspal adalah kerak terbawah dari hasil pemanasan minyak bumi.

c. Panas Bumi
Proses terbentuknya panas bumi
Sistem panas bumi berhubungan dengan gunung api aktif yang berada di sekelilingnya. Penyebaran lokasi panas bumi di Maluku Utara terdapat di sekitar rangkaian gunung api aktif Ternate-Halmahera, dalam depresi tektonik gunung api yang berumur kwarter.
Penyelidikan geosain pendahuluan sudah dilakukan di daerah panas bumi Jailolo dap Tonga. Pada daerah Jailolo, jenis kenampakan panas bumi yang muncul ke permukaan berbentuk air panas tipe sulfat-klorida dan karbonat, tanah panas dengan suhu sekitar 45-97°C serta alterasi hidrotermal bersumber dari sistem panas bumi yang berhubungan dengan pasca aktivitas vulkanik Jailolo (Kawah Idamdehe). Luas daerah sebarannya mencapai 75 km2 meliputi bentuk kaldera Toada (vulkanik purba) dengan jumlah aliran panas kepermukaan 3 MW. Daerah pembentukan panas bumi cukup prospek seluas 4 km2 pada bagian barat tubule Gunung Jailolo. Suhu fluida panas bumi mencapai 180 C terperangkap sekitar 1 km di kedalaman, pada zona permeabilitas sekunder yaitu batuan kalstik vulkanik tua berumur kwarter. Sedangkan retakan-retakan pada tubuh batuan vulkanik purba berfungsi sebagai zona permeabilitas primer. Potensi sumber daya panas bumi tersimpan pada reservioar, yaitu sekitar 10-20 MW.
Daerah panas bumi Tonga terletak di Pulau Bacon. Jenis kenampakan panas bumi yang muncul ke permukaan berupa lapangan air panas tipe klorida-bikarbonat di Wayauwa dan Indari serta lapangan fumarol di Tonga. Suhu permukaan air panas antara 50-­60°C, suhu permukaan fumarol dan tanah panas sekitar 86-102°C. Pemunculan fumarol dan tanah panas di Tonga melalui retak-retakan batuan vulkanik dan berasosiasi dengan kubah lava yang membentuk Pulau Gandaha. Karakteristik daerah gejala panas bumi Tonga termasuk tipe vulkanik yang memungkinkan terbentuknya panas bumi berpotensi.

Keterdapatan panas bumi di Maluku
Manifestasi papas bumi yang muncul ke permukaan berupa air panas tipe sulfatklorida dan karbonat, tanah panas serta alterasi hidrotermal. Penyebaran lokasi panas bumi di daerah Maluku Utara meliputi daerah Makian, Tidore, Jailolo, Ibu, Galela dan Bacon.

Kegunaan
Sebelum abad keduapuluh, fluida panas bumi (geothermal) hanya digunakan untuk mandi, mencuci dan memasak. Dewasa ini pemanfaatan fluida panas bumi sangat beraneka ragam, baik untuk pembangkit listrik maupun untuk keperluan lainnya di sektor non-listrik, yaitu untuk pemanas ruangan, rumah kaca, tanah pertanian, pengering hasil pertanian dan peternakan, pengering kayu dll.
Pemanfaatan energi panas bumi secara umum dapat dibagi menjadi 2 jenis yaitu pemanfaatan tidak langsung dan pemanfaatan langsung. Pemanfaatan tidak langsung yaitu memanfaatkan energi panas bumi untuk pembangkit listrik. Sedangkan pemanfaatan langsung yaitu memanfaatkan secara langsung panas yang terkandung pada fluida panas bumi untuk berbagai keperluan.
Fluida panas bumi yang telah dikeluarkan ke permukaan bumi mengandung energi panas yang akan dimanfaatkan untuk menghasilkan energi listrik. Hal ini dimungkinkan oleh suatu sistem konversi energi fluida panas bumi (geothermal power cycle) yang mengubah energi panas dari fluida menjadi energi listrik.



Referensi